Lagi-lagi jalan rusak parah, menjadi topik utama yang disampaikan
masyarakat saat Reses yang digelar oleh politisi muda PKS Humaidi,ST di
sejumlah lokasi di kecamatan jonggat-Pringgarata.
Humaidi mentakan sebagaianggoita komisi 3 DPRD ia berharap
agar pemerintah sekarang ini tidak lagi berlagak seolah-olah seperti orang
yanag buta dan tuli dalam menaggapi apa yanag menajdi aspirasi masyrakat ini,
tentu sja dengan memasukkan aspirasi tetsbeut ke dalam program kerja pemerintah
daerah.
“Saya sebagai anggota dewan dari komisi tiga, ingin
menyampaikan bahwa hasil reses yang sudah disampaikan, itu semua topik utamanya
adalah mengenai infrastruktur jalan. Jadi perlu saya sampaikan kepada pemerintah
daerah bahwa setiap reses masih saja jalan ini menjadi pokok pembahasan utama
yang ditutnut masyarakat, untuk itu pemerintah
daerah jangn berlagak buta dan tulilah dalam hal ini, apalagi komitmen pemerintah sejak awal memperbaiki
``Rorong dan Reban`` ini. Sehingga nantinya ketika menyusun program agar dijadikan
sebagai kebijakan prioritas sehingga
akan mendukung kebijakan-kebijakan yang lain. Namun demikian saya melihat dalam
KUA PPAS 2011 anggaran yang masuk untuk infarstruktur jalan ini sangat minim
sekali yaitu hanya 8 milaiar rupiah saja. Ini nilai yang sangat minim sekali
yang tidak sesuai dengan keiginian dan aspirasi masyarakat selama ini. Oleh
karena itu teman-teman yang ada di banggar dan TAPD selaku tim dari pemerintah
daerah agar bisa merevisi agar jalan sebagai prioritas.”Paparnya.
Ketika menggelar reses di kantor desa bonjeruk Humaidi menyampaikan masyarakat setempat
memepermaslahkan jalan kabupaten yang menjadi poros antara selatan dan utara.
Hal itupun langsung disampiakan di depan kabid Bina Marag PU Lombok tengah.
“Saat reses di Bonjeruk yang menjadi keluhan yakni jalan
kabupaten yang menjadi poros antara selatan dan utara, yakni dari Puyung -
Bonjeruk, pemepek – pringarata. Karna itu sudah masuk dalam RT RW, RPJP dan RPJ
MD kami harapkan betul-betul dilaksanakan dan bukan sebagai perencanaan, karna
itu kesabaran masyarakat yang selama ini bisa kita arahkan untuk berswadaya
memperbaiki jalan tersebut masih bisa kita pertahankan”. Tuturnya.
Selain itu, humaidi juga menggelar reses di desa murbaye
dusun dasan baru Pringarata. Dimana warga setempat juga menyampaikan
aspirasinya mengenai kondisi jalan yang sudah rusak. Selain itu warga setempat
mengiginkan agar bagaimana kotoran perternakan mereka bisa dijadikan sebagai
hal yang bermamfaat, misalnya menjadi kompos dan bio gas. Mereka berharap
pemeritah bisa memberikan pelatihan –pelatihan agar mereka punya pengetahuan
untuk hal tersebut.
“Dan juga yang masuk di Murbaya itu masalah gelondongan yang
saat ini dampaknya sangat kuat. Dan mereka rupanya berharap agar pemerintah
memperhatikan keberadaan gelondongan yang saat ini cukup banyak di jonggat dan
pringgarata.” Imbuhnya.
Sementara itu waraga dusun Tandek desa labulia, selain jalan
juga berharap agar lingkugan setempat ditata agar tidak terlihat kumuh dan
kotor. Apalagi Dusun tandek merupakan salah satu dusun yang dilalui oleh jalan
bypass yang merupakan pintu gerbang masuknya dunia internasional ke NTB.
“Dusun tandek itu merupakan dusun yang dilalui oleh jalan
bypass bandara yang merupakan pintu masuk ke NTB ini. Keadaanya sangat kumuh,
jadi perlu pembenahan mengenai lingkunya, baik itu draenase, system snitasinya
dan yang lainya. Mereka bahkan sebagian besar tidak memeiliki jamban keluarga.
Untuk itu pihak terkiat seperti PMD misalnya harus segera tanggap untuk membantu
jamban keluarga. Selain itu mereka juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih
, untuk itu silahkan pihak PDAM untuk membuat jaringan kesana karena sekitar
200 pelanggan sudah menanti dan siap memasang meteran PDAM”. Pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar