Rabu, 13 Juni 2012

Pemda Jangan Lagi Berlagak Buta dan Tuli, Segera Perbaiki Jalan yang sudah rusak parah


Lagi-lagi jalan rusak parah, menjadi topik utama yang disampaikan masyarakat saat Reses yang digelar oleh politisi muda PKS Humaidi,ST di sejumlah lokasi di kecamatan jonggat-Pringgarata.

Humaidi mentakan sebagaianggoita komisi 3 DPRD ia berharap agar pemerintah sekarang ini tidak lagi berlagak seolah-olah seperti orang yanag buta dan tuli dalam menaggapi apa yanag menajdi aspirasi masyrakat ini, tentu sja dengan memasukkan aspirasi tetsbeut ke dalam program kerja pemerintah daerah.


“Saya sebagai anggota dewan dari komisi tiga, ingin menyampaikan bahwa hasil reses yang sudah disampaikan, itu semua topik utamanya adalah mengenai infrastruktur jalan. Jadi perlu saya sampaikan kepada pemerintah daerah bahwa setiap reses masih saja jalan ini menjadi pokok pembahasan utama yang ditutnut  masyarakat, untuk itu pemerintah daerah jangn berlagak buta dan tulilah dalam hal ini, apalagi  komitmen pemerintah sejak awal memperbaiki ``Rorong dan Reban`` ini. Sehingga nantinya ketika menyusun program agar dijadikan sebagai kebijakan  prioritas sehingga akan mendukung kebijakan-kebijakan yang lain. Namun demikian saya melihat dalam KUA PPAS 2011 anggaran yang masuk untuk infarstruktur jalan ini sangat minim sekali yaitu hanya 8 milaiar rupiah saja. Ini nilai yang sangat minim sekali yang tidak sesuai dengan keiginian dan aspirasi masyarakat selama ini. Oleh karena itu teman-teman yang ada di banggar dan TAPD selaku tim dari pemerintah daerah agar bisa merevisi agar jalan sebagai prioritas.”Paparnya.

Ketika menggelar reses di kantor desa bonjeruk  Humaidi menyampaikan masyarakat setempat memepermaslahkan jalan kabupaten yang menjadi poros antara selatan dan utara. Hal itupun langsung disampiakan di depan kabid Bina Marag PU Lombok tengah.

“Saat reses di Bonjeruk yang menjadi keluhan yakni jalan kabupaten yang menjadi poros antara selatan dan utara, yakni dari Puyung - Bonjeruk, pemepek – pringarata. Karna itu sudah masuk dalam RT RW, RPJP dan RPJ MD kami harapkan betul-betul dilaksanakan dan bukan sebagai perencanaan, karna itu kesabaran masyarakat yang selama ini bisa kita arahkan untuk berswadaya memperbaiki jalan tersebut masih bisa kita pertahankan”. Tuturnya.

Selain itu, humaidi juga menggelar reses di desa murbaye dusun dasan baru Pringarata. Dimana warga setempat juga menyampaikan aspirasinya mengenai kondisi jalan yang sudah rusak. Selain itu warga setempat mengiginkan agar bagaimana kotoran perternakan mereka bisa dijadikan sebagai hal yang bermamfaat, misalnya menjadi kompos dan bio gas. Mereka berharap pemeritah bisa memberikan pelatihan –pelatihan agar mereka punya pengetahuan untuk hal tersebut.

“Dan juga yang masuk di Murbaya itu masalah gelondongan yang saat ini dampaknya sangat kuat. Dan mereka rupanya berharap agar pemerintah memperhatikan keberadaan gelondongan yang saat ini cukup banyak di jonggat dan pringgarata.” Imbuhnya.

Sementara itu waraga dusun Tandek desa labulia, selain jalan juga berharap agar lingkugan setempat ditata agar tidak terlihat kumuh dan kotor. Apalagi Dusun tandek merupakan salah satu dusun yang dilalui oleh jalan bypass yang merupakan pintu gerbang masuknya dunia internasional ke NTB.

“Dusun tandek itu merupakan dusun yang dilalui oleh jalan bypass bandara yang merupakan pintu masuk ke NTB ini. Keadaanya sangat kumuh, jadi perlu pembenahan mengenai lingkunya, baik itu draenase, system snitasinya dan yang lainya. Mereka bahkan sebagian besar tidak memeiliki jamban keluarga. Untuk itu pihak terkiat seperti PMD misalnya harus segera tanggap untuk membantu jamban keluarga. Selain itu mereka juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih , untuk itu silahkan pihak PDAM untuk membuat jaringan kesana karena sekitar 200 pelanggan sudah menanti dan siap memasang meteran PDAM”. Pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar