Sedikitnya peran perempuan lombok tengah dalam pembangunan, akibat dari minimnya dukungan dari pemerintahnya. Hal ini terlihat dari anggaran yang selama ini dikucurkan demi eningkatkan peran perempuan ini sangat minm dan kurang adari 10 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang anggota dewan kabupaten Lombok tengah Siti Zar’ah.SH. pada sejumlah wartawan 25 juni di kantor DPRD.
Siti Zar’Ah
mengatakan pihaknya selalu mencoba terus memperjuangkan nasib perempuan di
lombok tengah agar paling tidsak dari sisi anggaran bisa tembus mencapai angka
10 persen dari APBD namun hal itu selalau mentok di eksekutif. Saat berkampanye
dulu dirinya selalau mengakat isu tentang gender ini, dan itulah pokok
perjuanganya sebagai perempuan anggota dewan saat ini.
“Saya pada
kampanye pemilu legeslatif lalu kemana-mana kelinling selalu menyamapaikan isu
tentang Gender ini. Saya memang sangat memimpikan bagaimana agar perempuan
lombok tengah bisa ada yang menjadi pemilik pereusahaan yang membawahi sejumlah
kariawan. Saya selalu mengajak ibu-ibu unutk terus berkarir. Lihat saj
Contohnya salah satu istri nabi yang menjadi pengusaha bahkan Nabi-pun direkrut
menjadi karyawanya.”Katanya.
Lebih lanjut
sSiti Zar’Ah mengatakan, dirinya akan terus memperjuangkan nasib perempuan di
lombok tengah ini dengan berbagai macam cara. Fungsinya sebagai anggota dewan
senantiasa akan ia jalankan dengan sebaik-baiknya agar bisa membawa mamfaat
bagi rakyat yang diwakilinya secara umum baik laki-laki dan khsusnya perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar