Rabu, 13 Juni 2012

Solin, Berkubang Seperti Kandang Kerbau, Berdebu Layaknya padang Pasir… parah!


Berkubang seperti di kandang kerbau, berdebu seperti di padang pasir. Begitulah umpama sebuah jalan yang ada di Dusun Solin desa Labulia kecamtan Jonggat Lombok Tengah. Jalan super ramai sepanjang sekitar 350 meter tesebut  sudah penuh dengan lubang disana sini, yang apabila musim hujan tiba mirip seperti aliran sungai dangkal dan sperti Kubangan kerbau di kandang-kandang kerbau. Dan apabila musim panas tiba kubangan kerbau itu berubah menjadi kubangan debu yang bertebangan kemana-mana keseluruh rumah penduduk sekitarnya, yang mirip seperti di padang pasir.


Seperti terlihat pada musim hujan tahun ini misalnya, hampir di seluruh bagian jalan ditutpi oleh gengan air selebar 2 sampai 3 meter dengan kedalaman mencapai setengah meter. Sungguh hal ini adalah pemdangan yang sangat membuat hati setiap orang yang memandangnya menjadi pilu dan mendesah “Disaat republik ini sudah merdeka dan dengan kekayaan yanag berlimpah ternyata masih ada saja jalan yang seperti dijaman penjajahan dulu” pemandangan itu memang ironi, apalagi masyrakat dan aparat setempat sudah brkali-kali menyampaikan aspirasinya memohon agar jalan tersebut diperbaiki walaupun itu hanya dalam bentuk lapen saja.

Jalan desa yang dilalui oleh setidaknya sekitar 200 orang warga setiap harinya itu, merupakan satu-satunya jalan akses keluar masuk warga setempat untuk  pergi kepasar, pulng pergi  anak-anak sekolah. Bahkan sebagai jalan usaha. Jalan tersebut sampai tengah malampun masih dilalui warga yang pulang dari berdagang demi menghidupi keluarga.

Kondisi tersebut terungkap ketika diadakan rseses oleh salah seorang anggota dewan dari dapil 5 jonggat-Pringgarata L. Erlan , SH di kediamanya beberapa waktu lalu. Pantauan SWARA ketika reses berlangsung, walaupun saat itu turun hujan deras namuan sekitar seratusan warga terus berdatangan dengan  semangat untuk menyampikan aspirasi mereka

Salah seorang tokoh masyarakat setempat Satman,  ketika itu menceritakan, kalau jalan tersebut apabila musim hujan tiba maka air akan tergenang di badan jalan dimana lubangya itu ada dan masuk kerumah warga yang persis berada dipinggir jalan. Yang lebih parah lagi ketika kendaraan lewat maka luberan air yang disertai lumpur pekat masuk kedalam lantai rumahnya.

“Begini pak anaggota dewan, seperti yang bapak ketahui juga kalau di musim hujan seperti saat ini, bila ada kendaraan yang lewat, lumpur dijalan itu kecipratan ke rumah kita. Pagarnya jadi kotor dan rusak. Ini mebuat hidup kami tidak nyaman setiap saat. Jadi mohonlah agar hal ini betul-betul diprioritaskan. Apalagi anak-anak kami setiap hari pulang pergi kesekolah melalui jalan ini, apabila dimusim hujan seperti saat ini anak-anak kami ini terkadang sering sekolah smpai pertengahan jalan saja karena pakainya kotor terkena cipratan lumpur jalan ini”Tuturnya.

Warga lainya, Satman menyampaikan kalau jalan itu merupakan jalan satu-satunya yang mernghubungkan dusun Solin desa labulia dengan desa pelabu kuripan Lombok barat. Jadi setiap hari selalu rame oleh warga yang lalu-lang berngkat bekerja, baik itu kepasar  mapaun kekantor. Hal ini yang diduga menjadikan jalan ini semakin parah keadaanya.

“ Jalan ini sampai malampun masih banyak dilalui oleh warga yang berasal dari dusun solin sendiri, namun diperparah lagi oleh warga desa tetangga yang juga banyak melewati jalan ini. Banyak yang pulang pergi dari kantor dan juga yang pulang pergi  berjualan berbagai macam bahan pokok ke sejumlah pasar. Belum lagi yang pulang dari Ngampas dan berburuh keluar desa. Pokoknya jalan ini merupakan jalan yang super ramai oleh warga yang lalu lalang. Tetapi kenapa jalan ini belum juga diperbaiki, ya paling tidak sekedar diasapal kami sudah syukur.”Ketusnya.

Seorang tokoh pemuda setempat Mahtam juga menyampaikan hal yang sama. Jalan yang diapit oleh jalan Hot Mix tersebeut begitu penting bagi masyarakat dusun solin. Dan bukan itu sja jalan itu juga banyak dilalui oleh warga desa darek apabila mereka akan ke Lombok barat. Padahal Mahtam memperkirakan apabila jalan itu diaspal akan menghabiskan biaya hanya sekitar 300 juta rupiah saja, dana itu menurutnya sangat bisa terjangkau oleh APBD saat ini.

“Jalan ini setiap hari dilewati oleh warga desa lainya seperti dari desa darek, pelabu dan yang lainya. Jadi sangat penting dan layak untuk diaspal. Apalagi dusun ini merupakan dusun pintu gerbang masuknya dunia internasional ke NTB ini. Dan kalau dihitung-hitung hanya membutuhkan  sekitar 300 juta saja, ini kan nilainya tidak seberapa dibanding APBD lombok tengah saat ini. Jadi tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak segera memperbaiki jalan ini dan memasukkanya pada anggaran tahun 2012 mendatang.”Harapnya.

Maswan, warga lainya juga ikut angkat bicara. Dimana akibat dari jalan rusak ini masyarakat sempat tidak sabar dan mencoba menarik perhatian pemerintah dengan cara  menutup akses menjuju jalan tersebut, namun akibatnya justeru hampir terjadi pertumpahan darah antara kedua warga. Hal ini membuktikan kalau jalan itu betul-betul dibutuhkan oleh banyak masyarakat.

“Kami pernah menutup jalan itu karena sudah begitu jengkel; dengan pemerintah yang seolah-olah sudah buta dan tuli dengan teriakan masyarakat, ini dengan teriakan saja tidak mendengar, apalagi dengan berbisik mungkin pemerintah malah akan tidur. Karena kami menutup jalan, hampir saja waktu itu terjadi pertumpahan darah karena ternyata begitu banyak warga yang mau melewati jalan ini. Tetapi pada bupati kita sekarang ini, kami memang berharap banyak mudahan dengan selogan Rurung Reban itu jalan kami benar-banar diperbaiki”. Pintanya.

Warga lainya yakni Maswan, mengungkap fakta lain. Dimana yang menjadi penyebab utama  yang memperparah keadaan jalan tersebut, yakni lalu-lalang kendaraan bermuatan berat sejak bandara maulai dibangaun. Berbagai material seperti tanah uruk, batu dan yang lainya diangkut melalui badan jalan tersebut. Inilah mesin penghancur yang membuat jalan itu kini menjadi seperti kubangan. Pemerintah tidak mampu memberikan akses jalan khsusus untuk mengakut material itu. Jalan di dusun  solin bukan peruntukkanya untuk kendaraan yang bermuatan berat seperti itu, namun apa daya jalan itu  terus saja dilalui tanpa ada larangan dari pemerintah..

“Mesin penghancur jalan itu sebenarnya adalah truk-truk pengangkut material bandara yang setiap hari lewat disana. Ini yang membuat jalan ini semakin seperti kubangan seperti saat ini. Padahal jalan ini jelas tidak untuk dilewati pengankut  material. Semestinya tanggung jawab pemerintah ketika akan dilakukan pembangunan besar seperti itu, maka dibuatlah jalur-jalur khusus bagi pengangkut material seperti itu. Tetapi kami maklumi pemeritah tidak bisa berbuat apa-apa terkait dengan hal ini karena memang itu satu-satunya jalan dan pemerintah belum mampu menbuat jalan yang khusus dilweti oleh truk pngangkut material itu. Tetapi sekarang saat jalan rusak dan warga berteriak ingin mendapatkan  haknya terhadap pajak yang sudah dikeluarkan , pemerintah seharusnya tanggatp dan tidak ada tindakan lain selain segera memperbaiki jalan dusun solin ini”Tegasnya.

Untuk itu warga lainya Maasan, meminta agar anggota dewan yang juga merupakan putra dusun solin L. Erlan memperjuangkan aspirasi warga setempat untuk bagaimana agar  jalan dusun solin tersbeut segera diperbaiki.

“Pak Anggota dewan,  cukup satu permintaan kami hanya itu. Perbaiki jalan solin ini. Itu saja cukup. Tidak usah banyak-banyak!”Hardiknya

Menanggapi apa yang disampaikan oleh warganya itu Lalu Erlan, SH menyampaikan kalau sejak dirinya telah menjadi anggota dewan sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi warganya itu, bahkan sudah juga dimasukkan kedalam pembahasan APBD namun dirinya juga bigung kenapa hal ini tidak juga terealisasi hingga sekarang. Namun demikian ia akan terus memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi warganya itu agar benar-benar di realisasikan.

“Sejak awal saya sudah berkali-kali menyampaikan hal ini, bahkan bupati secara langsungpun pernah melihat kondisi jalan ini yang tentu saja di lihat oleh pihak dari PU kabupoaten Lombok tengah. Namun dengan alasan yang tidak bisa diterima ratio berfikir warga  yang mengatakan jalan ini belum masuk peta. Ini  yang membuat jalan ini belum bisa diperbaiki. Ini kan tidak bisa diterima oleh akal masyarakat yang notabene faktanya jalan ini ada dan sudah dilihat langsung oleh pihak  terkait. Harapan kami agar pemerintah pada anggaran tahun 2012 mendatang jalan ini masuk dalam APBD dan diperbaiki. Ini satu-satunya harapan, jangan sampai warga nantinya yang akan berbondong-bondong ke DPRD, ke kantor bupati untuk menyampaikan aspirasinya. Cukuplah kami yang dibawah sini yang dimaki oleh masyarakat, ini tentu saja maksudnya juga untuk menjaga wibawa pemerintah.”. Pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar