Berkubang seperti di kandang kerbau, berdebu seperti di padang pasir. Begitulah
umpama sebuah jalan yang ada di Dusun Solin desa Labulia kecamtan Jonggat
Lombok Tengah. Jalan super ramai sepanjang sekitar 350 meter tesebut sudah penuh dengan lubang disana sini, yang
apabila musim hujan tiba mirip seperti aliran sungai dangkal dan sperti
Kubangan kerbau di kandang-kandang kerbau. Dan apabila musim panas tiba
kubangan kerbau itu berubah menjadi kubangan debu yang bertebangan kemana-mana
keseluruh rumah penduduk sekitarnya, yang mirip seperti di padang pasir.
Seperti terlihat pada musim hujan tahun ini misalnya, hampir
di seluruh bagian jalan ditutpi oleh gengan air selebar 2 sampai 3 meter dengan
kedalaman mencapai setengah meter. Sungguh hal ini adalah pemdangan yang sangat
membuat hati setiap orang yang memandangnya menjadi pilu dan mendesah “Disaat republik
ini sudah merdeka dan dengan kekayaan yanag berlimpah ternyata masih ada saja
jalan yang seperti dijaman penjajahan dulu” pemandangan itu memang ironi,
apalagi masyrakat dan aparat setempat sudah brkali-kali menyampaikan
aspirasinya memohon agar jalan tersebut diperbaiki walaupun itu hanya dalam
bentuk lapen saja.
Jalan desa yang dilalui oleh setidaknya sekitar 200 orang warga
setiap harinya itu, merupakan satu-satunya jalan akses keluar masuk warga setempat
untuk pergi kepasar, pulng pergi anak-anak sekolah. Bahkan sebagai jalan usaha.
Jalan tersebut sampai tengah malampun masih dilalui warga yang pulang dari
berdagang demi menghidupi keluarga.
Kondisi tersebut terungkap ketika diadakan rseses oleh salah
seorang anggota dewan dari dapil 5 jonggat-Pringgarata L. Erlan , SH di
kediamanya beberapa waktu lalu. Pantauan SWARA ketika reses berlangsung, walaupun
saat itu turun hujan deras namuan sekitar seratusan warga terus berdatangan
dengan semangat untuk menyampikan aspirasi
mereka
Salah seorang tokoh masyarakat setempat Satman, ketika itu menceritakan, kalau jalan tersebut
apabila musim hujan tiba maka air akan tergenang di badan jalan dimana lubangya
itu ada dan masuk kerumah warga yang persis berada dipinggir jalan. Yang lebih
parah lagi ketika kendaraan lewat maka luberan air yang disertai lumpur pekat
masuk kedalam lantai rumahnya.
“Begini pak anaggota dewan, seperti yang bapak ketahui juga
kalau di musim hujan seperti saat ini, bila ada kendaraan yang lewat, lumpur
dijalan itu kecipratan ke rumah kita. Pagarnya jadi kotor dan rusak. Ini mebuat
hidup kami tidak nyaman setiap saat. Jadi mohonlah agar hal ini betul-betul
diprioritaskan. Apalagi anak-anak kami setiap hari pulang pergi kesekolah melalui
jalan ini, apabila dimusim hujan seperti saat ini anak-anak kami ini terkadang
sering sekolah smpai pertengahan jalan saja karena pakainya kotor terkena cipratan
lumpur jalan ini”Tuturnya.
Warga lainya, Satman menyampaikan kalau jalan itu merupakan
jalan satu-satunya yang mernghubungkan dusun Solin desa labulia dengan desa pelabu
kuripan Lombok barat. Jadi setiap hari selalu
rame oleh warga yang lalu-lang berngkat bekerja, baik itu kepasar mapaun kekantor. Hal ini yang diduga
menjadikan jalan ini semakin parah keadaanya.
“ Jalan ini sampai malampun masih banyak dilalui oleh warga
yang berasal dari dusun solin sendiri, namun diperparah lagi oleh warga desa
tetangga yang juga banyak melewati jalan ini. Banyak yang pulang pergi dari
kantor dan juga yang pulang pergi berjualan berbagai macam bahan pokok ke
sejumlah pasar. Belum lagi yang pulang dari Ngampas dan berburuh keluar desa. Pokoknya
jalan ini merupakan jalan yang super ramai oleh warga yang lalu lalang. Tetapi
kenapa jalan ini belum juga diperbaiki, ya paling tidak sekedar diasapal kami
sudah syukur.”Ketusnya.
Seorang tokoh pemuda setempat Mahtam juga menyampaikan hal
yang sama. Jalan yang diapit oleh jalan Hot Mix tersebeut begitu penting bagi
masyarakat dusun solin. Dan bukan itu sja jalan itu juga banyak dilalui oleh
warga desa darek apabila mereka akan ke Lombok
barat. Padahal Mahtam memperkirakan apabila jalan itu diaspal akan menghabiskan
biaya hanya sekitar 300 juta rupiah saja, dana itu menurutnya sangat bisa
terjangkau oleh APBD saat ini.
“Jalan ini setiap hari dilewati oleh warga desa lainya seperti
dari desa darek, pelabu dan yang lainya. Jadi sangat penting dan layak untuk
diaspal. Apalagi dusun ini merupakan dusun pintu gerbang masuknya dunia
internasional ke NTB ini. Dan kalau dihitung-hitung hanya membutuhkan sekitar 300 juta saja, ini kan nilainya tidak seberapa dibanding APBD
lombok tengah saat ini. Jadi tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak
segera memperbaiki jalan ini dan memasukkanya pada anggaran tahun 2012
mendatang.”Harapnya.
Maswan, warga lainya juga ikut angkat bicara. Dimana akibat dari
jalan rusak ini masyarakat sempat tidak sabar dan mencoba menarik perhatian
pemerintah dengan cara menutup akses
menjuju jalan tersebut, namun akibatnya justeru hampir terjadi pertumpahan
darah antara kedua warga. Hal ini membuktikan kalau jalan itu betul-betul
dibutuhkan oleh banyak masyarakat.
“Kami pernah menutup jalan itu karena sudah begitu jengkel;
dengan pemerintah yang seolah-olah sudah buta dan tuli dengan teriakan masyarakat,
ini dengan teriakan saja tidak mendengar, apalagi dengan berbisik mungkin
pemerintah malah akan tidur. Karena kami menutup jalan, hampir saja waktu itu
terjadi pertumpahan darah karena ternyata begitu banyak warga yang mau melewati
jalan ini. Tetapi pada bupati kita sekarang ini, kami memang berharap banyak
mudahan dengan selogan Rurung Reban itu jalan kami benar-banar diperbaiki”.
Pintanya.
Warga lainya yakni Maswan, mengungkap fakta lain. Dimana
yang menjadi penyebab utama yang memperparah
keadaan jalan tersebut, yakni lalu-lalang kendaraan bermuatan berat sejak bandara
maulai dibangaun. Berbagai material seperti tanah uruk, batu dan yang lainya
diangkut melalui badan jalan tersebut. Inilah mesin penghancur yang membuat
jalan itu kini menjadi seperti kubangan. Pemerintah tidak mampu memberikan
akses jalan khsusus untuk mengakut material itu. Jalan di dusun solin bukan peruntukkanya untuk kendaraan yang
bermuatan berat seperti itu, namun apa daya jalan itu terus saja dilalui tanpa ada larangan dari
pemerintah..
“Mesin penghancur jalan itu sebenarnya adalah truk-truk pengangkut
material bandara yang setiap hari lewat disana. Ini yang membuat jalan ini
semakin seperti kubangan seperti saat ini. Padahal jalan ini jelas tidak untuk
dilewati pengankut material. Semestinya
tanggung jawab pemerintah ketika akan dilakukan pembangunan besar seperti itu,
maka dibuatlah jalur-jalur khusus bagi pengangkut material seperti itu. Tetapi
kami maklumi pemeritah tidak bisa berbuat apa-apa terkait dengan hal ini karena
memang itu satu-satunya jalan dan pemerintah belum mampu menbuat jalan yang
khusus dilweti oleh truk pngangkut material itu. Tetapi sekarang saat jalan
rusak dan warga berteriak ingin mendapatkan
haknya terhadap pajak yang sudah dikeluarkan , pemerintah seharusnya
tanggatp dan tidak ada tindakan lain selain segera memperbaiki jalan dusun
solin ini”Tegasnya.
Untuk itu warga lainya Maasan, meminta agar anggota dewan
yang juga merupakan putra dusun solin L. Erlan memperjuangkan aspirasi warga
setempat untuk bagaimana agar jalan dusun
solin tersbeut segera diperbaiki.
“Pak Anggota dewan,
cukup satu permintaan kami hanya itu. Perbaiki jalan solin ini. Itu saja
cukup. Tidak usah banyak-banyak!”Hardiknya
Menanggapi apa yang disampaikan oleh warganya itu Lalu Erlan,
SH menyampaikan kalau sejak dirinya telah menjadi anggota dewan sudah
berkali-kali menyampaikan aspirasi warganya itu, bahkan sudah juga dimasukkan kedalam
pembahasan APBD namun dirinya juga bigung kenapa hal ini tidak juga terealisasi
hingga sekarang. Namun demikian ia akan terus memperjuangkan apa yang menjadi
aspirasi warganya itu agar benar-benar di realisasikan.
“Sejak awal saya sudah berkali-kali menyampaikan hal ini,
bahkan bupati secara langsungpun pernah melihat kondisi jalan ini yang tentu
saja di lihat oleh pihak dari PU kabupoaten Lombok
tengah. Namun dengan alasan yang tidak bisa diterima ratio berfikir warga yang mengatakan jalan ini belum masuk peta.
Ini yang membuat jalan ini belum bisa
diperbaiki. Ini kan
tidak bisa diterima oleh akal masyarakat yang notabene faktanya jalan ini ada
dan sudah dilihat langsung oleh pihak terkait. Harapan kami agar pemerintah pada
anggaran tahun 2012 mendatang jalan ini masuk dalam APBD dan diperbaiki. Ini
satu-satunya harapan, jangan sampai warga nantinya yang akan berbondong-bondong
ke DPRD, ke kantor bupati untuk menyampaikan aspirasinya. Cukuplah kami yang
dibawah sini yang dimaki oleh masyarakat, ini tentu saja maksudnya juga untuk
menjaga wibawa pemerintah.”. Pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar