Kamis, 06 September 2012

Di Dorong Suami Hingga Anak Nyaris Terlindas Truk



TALENTA FM (Rakom Barejulat) - Suami yang seharusnya menjaga, melindungi dan memberikan kebahagiaan untuk sang istri justeru berbalik menjadi ancaman yang mengerikan. Itulah yang dialami Hajjah Maini (30) asal desa Janeprie kecamatan Janeprie Lombok Tengah. Suami yang ia harapkan sebagai pemimpin dalam keluarga untuk memberikan rasa aman dari ancaman penjahat justeru  sang suamilah yang kali ini menjadi penjahat.




“Saya kesini pak mau melaporkan penganiayaan yang dilakukan oleh mantan suami saya sendiri.”Ujarnya lirih ketika ditanya wartawan sambil menggendong bayinya di Markas Polisi Resor (Mapolres) Lombok tengah Kamis kemarin (06/09).

Setelah sempat diterima oleh petugas bagian SPK Polres, Ibu dua anak tersebut disarankan melaporkan peristiwa yang dialaminya ke bagian Pusat Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres, karena apa yang dialami Ibu berkulit putih tersebut diduga sebagai korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan bukan kasus Penganiayaan karena sang Ibu tadi menceritakan lebih detail kalau ia dicerai talak tiga oleh suaminya hingga saat ini tanpa putusan Pengadilan Agama.

Setelah diberikan penjelasan oleh petugas SPK Ibu bertubuh bongsor itupun diantar oleh seorang petugas ke ruang PPA melaporkan kasus yang dialaminya. Oleh petugas PPA ibu tadi kemudian diminta saat itu juga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Praya untuk melakukan pisum, karena waktu saat itu sekitar PKL 14.00 wita lebih dan petugas PPA terlihat sudah bergegas untuk pulang. Akhirnya oleh seorang kerabatnya ibu yang bernasib naas tersebut kemudian diantar ke Unit Gawat Darurat (IGD) RSUD Praya.

“Saya ini sudah hidup sebagai suami istri sudah Sembilan tahun dan dikaruniai dua anak pak. Ini yang kedua baru berumur delapan bulan setengah. Sementara anak pertama saya yang juga perempuan sudah bersekolah kelas tiga SD (Sekolah Dasar-red). Percekcokan saya dengan mantan suami berawal ketika saya tidak setuju menjual sebidang tanah yang saya beli dari hasil menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita-red) ke Saudi Arabia satu tahun lalu.”tuturnya memulai kisahnya.


Maini lebih jauh menceritakan, ia merasa telah bersalah karena tidak pernah mau mendengar nasehat keluarganya termasuk nasehat dari kedua orang tuanya untuk tidak terlalu mempercayakan semua hasil jerih payahnya kepada sang suami. Kini nasi telah menjadi bubur, setelah semua hartanya habis oleh sang suami untuk kebutuhan yang tidak jelas ia ditinggalkan begitu saja berpoya-poya dengan Wanita Idaman Lain (WIL).

“Suami saya itu sekarang sudah menikah dengan perempuan lain pak. Setelah menikah iapun masih sering-sering berseliwaran kerumah saya ini dengan istri barunya. Entah apa maksudnya, mungkin dia mau manas-manasin aku. Tetapi sekarang aku sudah muak melihatnya”.Imbuhnya dengan mata berkaca-kaca.

Akibat ulah suaminya yang acuh tak acuh dan membawa WIL-nya kerumah itulah yang memicu perceraian diantara mereka. Sekitar 5 bulan lalu Maini memutuskan untuk bercerai dari suaminya yang sudah tidak memiliki rasa tanggung jawab lagi padanya. Keinginannya bercerai tersebut kemudian diamini oleh suaminya dan langsung cerai talak tiga secara agama.

“Tadi pagi sekitar pukul Sembilan anak ini saya ambil kerumahnya dia ke desa landah, dia mengambilnya kemarin kerumah alasnya dia rindu ama anaknya. Tapi itu hanya akal-akalanya saja agar aku mau dimadu. Ketika dia bilang aku mau dimadu aku marah dan akhirnya diam-diam  mengambil kembali anak yang paling kecil ini. Baru saja aku turun dari ojek tiba-tiba dia sudah dating marah-marah menggunakan mobil yang ia beli dari hasilku ke Saudi. Saat pertekengkaran di depan rumahku yang berda di petigaan Langko janeprie itulah dia berusaha merebut kembali anak ini, sambil mencekik leher dan bahu saya karena mempertahankan anak ini.”.Katanya.

Karena masih terus mempertahankan anaknya, saumi Maini semakin kalap dan entah bagimana caranya tubuh maini terpelanting dan jatuh ke aspal, akibatnya kedua lutut ibu berjilbab inipun luka gores sampai mengucurkan darah segar. Yang lebih mengejutkan lagi sang anak yang tadi digendongyapun terpenating ke tengah jalan. Beruntung walau dalam tekanan yang sangat dahsyat Maini berhasil segara meraih kembali anaknya yang terkepas dari gendonganya itu.

“Untung anakku ini tidak kenapa-napa pak. Ia masih dilindungi oleh Allah, kalau aku tidak segera menngangkatnya dari jalan ini mungkin sudah digilas oleh truk yang saat itu tiba-tiba lewat.”Tuturnya sambil menangis tersedu sembari mengusap air matanya.

Setelah puas menumpahkan rasa amarahnya, sang suami kemudian naik ke kendaraanya dan  berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.


Sementara itu dari hasil pisum dokter di IGD RSUD Praya, terdapat sejumlah luka-luka di beberapa bagian tubuh ibu berwajah cantik ini. Selain di dengkul dibahu juga terdapat luka yang diduga bekas pemukulan.

“Ya yang luka serius itu di kedua dengkul cukup lebar berupa luka gores. Itu karena tadi kata ibu itu didorong oleh suaminya hingga jatuh diaspal. Selain itu dibahunya ada bekas luka lebam-lebam dileher itu membiru”.jelas Dr. Afif Ali yang mempisum Maini.

Setelah mendapatkan hasil pisum tersebut, sesuai dengan saran dari petugas PPA Polres Lombok Tengah hari ini (Jumat 07/09) Maini rencanya akan kembali ke Mapolres untuk melaporkan kasus peristiwa memilukan yang dialaminya. Ia memilih melaporkan suaminya ke Mapolres karena ia khawatir bila melapor ke Polisi Sektor Janapria akan sulit di proses karena suaminya banyak kenal dan sering bergaul  dengan petugas disana.(dg)(NR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar