RADIO KOMUNITAS TALENTA FM (Barejulat) - Sekitar lima
belasan petani tembakau asal kecamatan praya timur Kamis (13/09)kembali
mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok
Tengah. Mereka menuntut agar bencana social petani
tembakau segera ditangani
dengan tindakan nyata.
Koordinator warga Tahim pada orasinya mengatakan, bencana
yang mereka sebut sebagai bencana sosial bagi para petani akibat dari kejahatan
pemerintah berkolaborasi dengan pengusaha konsumen tembakau yang mengakibatkan
harga tembakau menjadi sangat rendah yang telah mematikan jerih payah para
petani tembakau.
“Hari senin depan kami akan kembali membawa
tembakau-tembakau kami yang ditolak oleh perusahaan konsumen tembakau. Rupanya
tembakau yang sekitar sati kwintal yang kami tinggalkan di gedung DPRD ini
sejak beberapa minggu lalu belum mampu membuka hati dan pikiran mereka untuk
melakukan tindakan nyata bagi para petani tembakau. Mereka para pejabat ini
masih saja berkutat dibelakang meja dengan argument-argument yang hanya untuk
meutupi kebobrokan mereka”Ujarnya.
Lebih lanjut, Tahim menyesalkan karena sejak isu ini
disampaikan ke pemerintah beberapa bulan sebelum puasa lalu, hingga saat ini
belum juga ada tindakan nyata dari pemerintah. Pemerintah hanya terus
menyampaikan regulasi-regulasi yang tidak terlalu dipahami para petani yang
sarat dengan bahasa-bahasa hukum yang semakin membuat petani semakin binggung.
Petani lainya Amaq Regan mempertanyakan, kenapa pemerintah
harus didikte soal kebijakan terkait keluhan mereka. Padahal inti dari tuntutan
para petani begitu mudah ditangkap dan dimengerti yakni, bagaimana agar harga
tembakau normal kembali.
“Masak pemerintah belum mengerti juga, harga pupuk mahal dan
harga obat-obatan juga mahal lalu kenapa harga tembakau sangat murah. Bayangkan
pak dulu harga tembakau kami itu dua juta rupiah lebih per satu kwintal,
sekarang anjlok menjadi hanya lima
ratus ribu rupiah bahkan ditawar lagi tiga ratus ribu rupiah. Kan ini gila namanya”Ujarnya.
Amaq Regan juga menyesalkan kalau apa yang telah dilakukan
para petani untuk terus memprodukasi tembakau ini dikatakan sebagai over
kapasitas sehingga membuat harga tembakau menjadi anjlok. Menurutnya justeru
pemerintah seharusnya bersyukur karena petaninya mampu terus berkarya dengan
caranya sendiri dengan harapan tarap hidup mereka semakin baik. Bila sekarang
harga tembakau turun sementara biaya menamam sangat tinggi ini membuat kami
menjadi merana, dan hal ini bukan tidak mungkin akan memberikan efek domino
bagi lingkungan sekitar.
“Sekarang lihat saja bagaimana dampak lainya, banyak maling
dan rampok disnana sini. Itu semua akibat dari buta tulinya mereka-mereka yang
saat ini duduk sebagai pemangku kebijakan. Tapi baiklah, bila aksi-aksi ini
tidak juga membuat mereka sadar, mungkin kami dengan mudah akan membawa hal ini
ke Mahkamah Konstitusi”Ancamnya.
Pantauan dilapangan walaupun para petani ini berteriak semangat dengan orasi-orasinya, hingga para petani ini membubarkan diri , tidak tampak satupun anggota dewan setempat yamg menemui mereka. (sading)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar