Kamis, 13 September 2012

Lagi Petani Tembakau Datangi Dewan




RADIO KOMUNITAS TALENTA FM (Barejulat) - Sekitar lima belasan petani tembakau asal kecamatan praya timur Kamis (13/09)kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah. Mereka menuntut agar bencana social petani 
tembakau segera ditangani dengan tindakan nyata.






Koordinator warga Tahim pada orasinya mengatakan, bencana yang mereka sebut sebagai bencana sosial bagi para petani akibat dari kejahatan pemerintah berkolaborasi dengan pengusaha konsumen tembakau yang mengakibatkan harga tembakau menjadi sangat rendah yang telah mematikan jerih payah para petani tembakau.

“Hari senin depan kami akan kembali membawa tembakau-tembakau kami yang ditolak oleh perusahaan konsumen tembakau. Rupanya tembakau yang sekitar sati kwintal yang kami tinggalkan di gedung DPRD ini sejak beberapa minggu lalu belum mampu membuka hati dan pikiran mereka untuk melakukan tindakan nyata bagi para petani tembakau. Mereka para pejabat ini masih saja berkutat dibelakang meja dengan argument-argument yang hanya untuk meutupi kebobrokan mereka”Ujarnya.

Lebih lanjut, Tahim menyesalkan karena sejak isu ini disampaikan ke pemerintah beberapa bulan sebelum puasa lalu, hingga saat ini belum juga ada tindakan nyata dari pemerintah. Pemerintah hanya terus menyampaikan regulasi-regulasi yang tidak terlalu dipahami para petani yang sarat dengan bahasa-bahasa hukum yang semakin membuat petani semakin binggung.

Petani lainya Amaq Regan mempertanyakan, kenapa pemerintah harus didikte soal kebijakan terkait keluhan mereka. Padahal inti dari tuntutan para petani begitu mudah ditangkap dan dimengerti yakni, bagaimana agar harga tembakau normal kembali.

“Masak pemerintah belum mengerti juga, harga pupuk mahal dan harga obat-obatan juga mahal lalu kenapa harga tembakau sangat murah. Bayangkan pak dulu harga tembakau kami itu dua juta rupiah lebih per satu kwintal, sekarang anjlok menjadi hanya lima ratus ribu rupiah bahkan ditawar lagi tiga ratus ribu rupiah. Kan ini gila namanya”Ujarnya.

Amaq Regan juga menyesalkan kalau apa yang telah dilakukan para petani untuk terus memprodukasi tembakau ini dikatakan sebagai over kapasitas sehingga membuat harga tembakau menjadi anjlok. Menurutnya justeru pemerintah seharusnya bersyukur karena petaninya mampu terus berkarya dengan caranya sendiri dengan harapan tarap hidup mereka semakin baik. Bila sekarang harga tembakau turun sementara biaya menamam sangat tinggi ini membuat kami menjadi merana, dan hal ini bukan tidak mungkin akan memberikan efek domino bagi lingkungan sekitar.

“Sekarang lihat saja bagaimana dampak lainya, banyak maling dan rampok disnana sini. Itu semua akibat dari buta tulinya mereka-mereka yang saat ini duduk sebagai pemangku kebijakan. Tapi baiklah, bila aksi-aksi ini tidak juga membuat mereka sadar, mungkin kami dengan mudah akan membawa hal ini ke Mahkamah Konstitusi”Ancamnya.

Pantauan dilapangan walaupun para petani ini berteriak semangat dengan orasi-orasinya, hingga para petani ini membubarkan diri ,  tidak tampak satupun anggota dewan setempat yamg menemui mereka. (sading)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar