RADIO KOMUNITAS TALENTA FM (Barejulat) - Meriah dan hikmad, begitulah
kira-kira gambaran suasana acara pencanangan Lombok Tengah sebagai kabupaten
penyelenggara Pendidikan Inklusi yang digelar di halaman kantor Bupati setempat
pada Senin (24/09) kemarin. Sekitar 2000 orang lebih yang hadir saat acara
tersebut menambah pemandangan menjadi lebih hidup, apalagi saat acara
berlangsung berbagai macam pertunjukkan
yang disajikan oleh siswa –siswi yang berkekurangan mampu memukau semua
yang hadir dilokasi kegiatan.
Sebagai pertunjukan pertama pada
acara tersebut, yang merupakan ungkapan selamat datang kepada para tamu
undangan yakni Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI) beserta rombongan dipentaskan Tari Sedap
Pengak Sane yang dibawakan oleh sanggar tari SMAN 1 Praya asuhan Bapak Tika
Restu. Tari Sedap Pengak Sane merupakan tari traditional Lombok yang
menggambarkan budaya Lombok seperti Sorong
serah aji krame dan Peraje sunat. Tarian tersebut juga merupakan tarian ucapan
selamat datang bagi tamu kerhormatan. Setelah itu prosesi selanjutanya, pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Quran oleh
seorang Siswi Qoriah Rohmi Asliatin dan Sari Tilawah oleh Niswatun Mardiah
Ihsan, usai pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran digelar doa yang di pimpin oleh TGH.M.Hibbi Muksin.
Sementara itu, yang bertindak
sebagai Ketua Panitia Pelaksana pada acara Deklarasi tersebut, Sekertaris
Daerah (Sekda) Lombok Tengah Drs.HL.Supardan.MM dalam laporan sambutanya
menyadari pendidikan merupakan tonggak utama menjadikan bangsa menjadi bangsa
yang besar.
“Dalam dunia politik jargon
pendidikan yang sering muncul, apapun partainya aku yang menjadi presiden,
gubernur, bupati dan sebagaianya. Dalam dunia Pariwara jargon pendidkan pun
kerab digunakan apalagi dalam dunia intertainment sering kita dengar jargon
yang mengatakan, apa yang kamu tahu aku lebih tau. Itulah jargon-jargon yang
bisa dibuat karena adanya pendidikan.”Ungkap sekda.
Lebih lanjut sekda, pencanangan
pendidikan Inklusi tersebut merupakan program yang selaras dengan daerah
kabupaten Lombok tengah dengan Mottonya Tatas
Tuhu Trasna. Dalam acara tersebut pihaknya menghadirkan sebagian besar
masyrakat yang peduli terhadap pendidikan. Yang semuanya berjumlah ratusan
orang serta sekitar 2000 orang masyrakat
yang ikut hadir dalam acara tersebut.
Bupati Lombok Tengah H.Mohammad
Suhaili Fadhil Tohir pada sambutanya menganggap pencanangan Lombok Tengah
sebagai Pelaksana Pendidikan Inklusi ini merupakan salah satu anugrah dari
Allah Swt. Mewakili warga Lombok tengah yang jumlahnya sekitar 1.035.000 jiwa
bupati mengucapkan selamat datang kepada Dirjen dan rombongan karena kehadiran
beliau dianggap sebagai karunia dan anugrah Allah kepada masyrakat keluarga
Lombok Tengah, terlebih lagi untuk mencanangkan Lombok Tengah sebagai daerah
penyelenggara pendidikan Inklusi tersebut. Rasa syukur dan apresiasi yang
sangat tinggi disampaikan kepada Dirjen dan rombongan yang mewakili Menteri
Pendidikan karena telah mempercayai Lombok Tengah sebagai tempat dicanangkan
program pendidikan Inklusi tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan
kepada Gubernur yang diwakili oleh sekda NTB yang selama ini terus mendukung
dan mendorong Lombok tengah memajukan dunia
pendidikan.
“Apresisasi juga kami samapaikan
kepada tokoh masyrakat, Al mukarrammun, para tuan guru, tokoh agama, tokoh masyrakat dan segenap
anggota dan pimpinan DPRD Lombok tengah yang saat ini senantiasa mendukung
program-program yang ada di Lombok tengah, khususnya program dibidang
pendidikan. Akan halnya dengan peran jajaran pelaksana dan pemantau pendidikan
disaat ini juga tidak kalah pentingnya sehingga pelaksanaan pembangunan
pendidikan terus mengalami peningkatan. “Paparnya.
Dorongan yang diberikan oleh
pemerintah pusat hingga ke pemngku pelaksana pendidikan tersebut diharapkan
buapti akan terus diberikan secara terus menerus. Karena menurut bupati
kemajuan dunia pendidikan sangat tergatung pada sinergitas semua komponen dan
semua pihak. Bupati menyadari pendidikan mempunyai peran yang penting dalam
membangun diri daerah, bangsa dan Negara. Oleh karena itu pemebnenahan disegala
sektor dalam bidang pendidikan terus meneurs dailakukan.
“Berdasar pada fungsinya
pendidikan harus diselenggarakan pada setiap jenjang dan sistematis dan dapat
dinikmati oleh seluruh elemen masyarakat termasuk yang memiliki perbedaan dalam kemampuan atau berkemampuan khusus. Dan
itulah yang dinamakan pendididkan Inklusi. Yang kedpan dalam
pelaksanaanya, lingkungan dan fasilitasnya haruslah memadai agar pendidikan ini
kelak akan bisa menghasilakn hasil yang
sesuai dengan cita-cita dan harapan.”Tegasnya.
Namun demikian bupati
menyampaikan, pendidikan Inklusi di Lombok Tengah sesungguhnya sudah dilaksanakan
sejak beberapa tahun yang lalu. Dari 1.381sekolah , 14 sekolah telah telah
melaksanakan pendidikan inklusi, 12 sekolah jenjang sekolah dasar dan 2 sekolah
pada jenjang sekolah menengah.
Selanjutnya diharapakan bupati,
kepada pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok
tengah, para guru ditekankan untuk selalu mnyelenggarakan pemebelajaran bersama
atau Kooperatif Learning dikelas masing-masing. Katrena dengan cara
tersebut para siswa akan peduli dengan
kelemahan dan kelebihan masing-masing siswa lainya yang otomatis akan menggeser
system pendidikan yang penuh persaingan yang selama ini dlaksanakan.
Sementara itu Gubernur NTB yang
diwakili Sekda NTB H.Muhammad Nur, SH.MH mengatakan pemerintah Provinsi NTB
berharap agar pendidikan Inklusi ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan
didekritkan secara kolektif harus
dibarengi dengan komitmen sekali memulai maka pantang mengakhirinya sebelum
mencapai sukses.
“Kesinambungan program ini
ditentukan oleh kebijakan pemerintah daerah yang terus memberikan ruang yang
didukung dengan anggaran yang memadai. Kesiapan
unsur pelaksana terutama para guru yang terus meningkatkan kapsitasnya
sehingga pendidikan Inklusi ini betul-betul mampu menghadirkan sesuatu yang
paripurna untuk pelaksanaan pendidikan yang
luar biasa di Lombok Tengah ini”Ujarnya.
Dirjen Pendidikan Dasar
Kementrian Pendidikan RI Profesor Suyanto pada sambutanya menyatakan
kegembiraanya karena Lombok Tengah merupakan pelopor kabupaten untuk
mencanangkan pelaksnaan Pendidikan Inklusi. Pendidikan Inklusi menurut Dirjen
sangat perlu untuk dibesar-besarkan, diperluas serta ditingkatkan kwalitasnya,
karena hal tersebut bukan saja amanat undang-undang namun juga amanat yang akan
dicatat diakhirat karena pendidikan merupakan amanat dari Allah Swt.
Profesor Suyanto juga memberikan
apresiasi kepada para guru yang telah mampu mendidik anak yang memiliki
keurangan khusu tersebut karena telah mampu mendidik mereka untuk berpantonim,
berpuaisi bahkan main musik. Orang tua yang memilki anak-anak inklusi ini
merupakan pilihan Allah dengan diberikan titpan yang luar biasa. Karena tidak semua orang tua bisa
melaksanakan apa yang seharusnya diberikan kepada anak-anak inklusi.
“Saya mendidik anak saya normal
saja sulitnya bukan maen. Jadi anak saya itu selalu saya didik untuk mencari
pekerjaan didalam rumah ini yang tidak ada sainganya. Kalau bisa mencari
pekerjaan didalam rumah ini yang tidak ada sainganya, insyaallah kalau mencari
pekerjaan diluar rumah yang banyak sainganya pasti bisa. Apa pekerjaan rumah
yang tidak ada sainganya didalam rumah, ya ngepoel cuci piring dan yang lainya
itu ternyata susah. Untuk itu siapa saja yang memilki kontribusi terhadap
pendidikan Inklusi ini tentulah surga akan snagat lapang baginya. ”Ungkapnya.
Kabupaten Lombok tengah telah
mencanangkan diri sebagai sebuah kabuaten yang menyelenggarakan pendidikan
inklusi di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan pedidikan inklusi ini
merupakan perintah undang – undang tetapi disamping perintah undang – undang
adalah merupakan aspirasi yang menyeluruh dilapisan masyarakat.
“Saya sangat bergembira bahwa
Lombok Tengah ini menjadi pelopor kabupaten untuk mencanangkan pendidikan
inklusi. Pendidikan inklusi ini perlu kita luaskan, besar-besarkan, perlu kita tingkatkan
kualitasnya, karna tidak saja amanat undang-undang. Amanat udang-undang itu
urusan dunia, tetapi amanat udang-undang kalau tidak dilaksanakan itu membawa
catatan kita kalau kita tidak mampu sebagai pejabat utuk melakukanya dengan
sebaiknya namun yang penting lagi menyelengarakannya akan menjadi catatan
diakhirat.”Imbuhnya.
Pencanangan Ditandai dengan
pemukulan Beduk oleh Dirjen dan Kukul oleh Sekda NTB yang disertai dengan
penandatanganan Prasasty Pencanagan. Usai Rangakaian acara tersebut, Dirjen dan
rombongan kemudian diajak berkeliling melihat stand pameran yang merupakan
hasil karya Siswa-Siwsi SLB di kabupaten Lombok Tengah. Disamping itu seminar
sehari tentang pencanangan Pendidikan Inklusi ini digelar dengan berbagai macam
tokoh pelaku pendidikan Inklusi di Lombok Tengah.(Sading)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar