Kamis, 27 September 2012

Lombok Tengah, dicanangkan Sebagai Pelopor Kabupaten Penyelenggara Pendididkan Inklusi




RADIO KOMUNITAS TALENTA FM (Barejulat) - Meriah dan hikmad, begitulah kira-kira gambaran suasana acara pencanangan Lombok Tengah sebagai kabupaten penyelenggara Pendidikan Inklusi yang digelar di halaman kantor Bupati setempat pada Senin (24/09) kemarin. Sekitar 2000 orang lebih yang hadir saat acara tersebut menambah pemandangan menjadi lebih hidup, apalagi saat acara berlangsung berbagai macam pertunjukkan  yang disajikan oleh siswa –siswi yang berkekurangan mampu memukau semua yang hadir dilokasi kegiatan.


Sebagai pertunjukan pertama pada acara tersebut, yang merupakan ungkapan selamat datang kepada para tamu undangan yakni Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI) beserta rombongan dipentaskan Tari Sedap Pengak Sane yang dibawakan oleh sanggar tari SMAN 1 Praya asuhan Bapak Tika Restu. Tari Sedap Pengak Sane merupakan tari traditional Lombok yang menggambarkan budaya Lombok seperti Sorong serah aji krame dan Peraje sunat. Tarian tersebut juga merupakan tarian ucapan selamat datang bagi tamu kerhormatan. Setelah itu prosesi selanjutanya,  pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Quran oleh seorang Siswi Qoriah Rohmi Asliatin dan Sari Tilawah oleh Niswatun Mardiah Ihsan, usai pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran digelar  doa yang di pimpin oleh TGH.M.Hibbi Muksin.

Sementara itu, yang bertindak sebagai Ketua Panitia Pelaksana pada acara Deklarasi tersebut, Sekertaris Daerah (Sekda) Lombok Tengah Drs.HL.Supardan.MM dalam laporan sambutanya menyadari pendidikan merupakan tonggak utama menjadikan bangsa menjadi bangsa yang besar.

“Dalam dunia politik jargon pendidikan yang sering muncul, apapun partainya aku yang menjadi presiden, gubernur, bupati dan sebagaianya. Dalam dunia Pariwara jargon pendidkan pun kerab digunakan apalagi dalam dunia intertainment sering kita dengar jargon yang mengatakan, apa yang kamu tahu aku lebih tau. Itulah jargon-jargon yang bisa dibuat karena adanya pendidikan.”Ungkap sekda.

Lebih lanjut sekda, pencanangan pendidikan Inklusi tersebut merupakan program yang selaras dengan daerah kabupaten Lombok tengah dengan Mottonya Tatas Tuhu Trasna. Dalam acara tersebut pihaknya menghadirkan sebagian besar masyrakat yang peduli terhadap pendidikan. Yang semuanya berjumlah ratusan orang serta  sekitar 2000 orang masyrakat yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Bupati Lombok Tengah H.Mohammad Suhaili Fadhil Tohir pada sambutanya menganggap pencanangan Lombok Tengah sebagai Pelaksana Pendidikan Inklusi ini merupakan salah satu anugrah dari Allah Swt. Mewakili warga Lombok tengah yang jumlahnya sekitar 1.035.000 jiwa bupati mengucapkan selamat datang kepada Dirjen dan rombongan karena kehadiran beliau dianggap sebagai karunia dan anugrah Allah kepada masyrakat keluarga Lombok Tengah, terlebih lagi untuk mencanangkan Lombok Tengah sebagai daerah penyelenggara pendidikan Inklusi tersebut. Rasa syukur dan apresiasi yang sangat tinggi disampaikan kepada Dirjen dan rombongan yang mewakili Menteri Pendidikan karena telah mempercayai Lombok Tengah sebagai tempat dicanangkan program pendidikan Inklusi tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan kepada Gubernur yang diwakili oleh sekda NTB yang selama ini terus mendukung dan mendorong Lombok tengah memajukan dunia pendidikan.

“Apresisasi juga kami samapaikan kepada tokoh masyrakat, Al mukarrammun, para tuan guru,  tokoh agama, tokoh masyrakat dan segenap anggota dan pimpinan DPRD Lombok tengah yang saat ini senantiasa mendukung program-program yang ada di Lombok tengah, khususnya program dibidang pendidikan. Akan halnya dengan peran jajaran pelaksana dan pemantau pendidikan disaat ini juga tidak kalah pentingnya sehingga pelaksanaan pembangunan pendidikan terus mengalami peningkatan. “Paparnya.

Dorongan yang diberikan oleh pemerintah pusat hingga ke pemngku pelaksana pendidikan tersebut diharapkan buapti akan terus diberikan secara terus menerus. Karena menurut bupati kemajuan dunia pendidikan sangat tergatung pada sinergitas semua komponen dan semua pihak. Bupati menyadari pendidikan mempunyai peran yang penting dalam membangun diri daerah, bangsa dan Negara. Oleh karena itu pemebnenahan disegala sektor dalam bidang pendidikan terus meneurs dailakukan.

“Berdasar pada fungsinya pendidikan harus diselenggarakan pada setiap jenjang dan sistematis dan dapat dinikmati oleh seluruh elemen masyarakat termasuk  yang memiliki perbedaan  dalam kemampuan atau berkemampuan khusus. Dan itulah  yang dinamakan  pendididkan Inklusi. Yang kedpan dalam pelaksanaanya, lingkungan dan fasilitasnya haruslah memadai agar pendidikan ini kelak  akan bisa menghasilakn hasil yang sesuai dengan cita-cita dan harapan.”Tegasnya.

Namun demikian bupati menyampaikan, pendidikan Inklusi di Lombok Tengah sesungguhnya sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Dari 1.381sekolah , 14 sekolah telah telah melaksanakan pendidikan inklusi, 12 sekolah jenjang sekolah dasar dan 2 sekolah pada jenjang sekolah menengah.

Selanjutnya diharapakan bupati, kepada pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lombok tengah, para guru ditekankan untuk selalu mnyelenggarakan pemebelajaran bersama atau Kooperatif Learning dikelas masing-masing. Katrena dengan cara tersebut  para siswa akan peduli dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing siswa lainya yang otomatis akan menggeser system pendidikan yang penuh persaingan yang selama ini dlaksanakan.

Sementara itu Gubernur NTB yang diwakili Sekda NTB H.Muhammad Nur, SH.MH mengatakan pemerintah Provinsi NTB berharap agar pendidikan Inklusi ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan didekritkan  secara kolektif harus dibarengi dengan komitmen sekali memulai maka pantang mengakhirinya sebelum mencapai sukses.

“Kesinambungan program ini ditentukan oleh kebijakan pemerintah daerah yang terus memberikan ruang yang didukung dengan anggaran yang memadai. Kesiapan  unsur pelaksana terutama para guru yang terus meningkatkan kapsitasnya sehingga pendidikan Inklusi ini betul-betul mampu menghadirkan sesuatu yang paripurna untuk pelaksanaan pendidikan yang  luar biasa di Lombok Tengah ini”Ujarnya.

Dirjen Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan RI Profesor Suyanto pada sambutanya menyatakan kegembiraanya karena Lombok Tengah merupakan pelopor kabupaten untuk mencanangkan pelaksnaan Pendidikan Inklusi. Pendidikan Inklusi menurut Dirjen sangat perlu untuk dibesar-besarkan, diperluas serta ditingkatkan kwalitasnya, karena hal tersebut bukan saja amanat undang-undang namun juga amanat yang akan dicatat diakhirat karena pendidikan merupakan amanat dari Allah Swt.

Profesor Suyanto juga memberikan apresiasi kepada para guru yang telah mampu mendidik anak yang memiliki keurangan khusu tersebut karena telah mampu mendidik mereka untuk berpantonim, berpuaisi bahkan main musik. Orang tua yang memilki anak-anak inklusi ini merupakan pilihan Allah dengan diberikan titpan yang luar biasa.  Karena tidak semua orang tua bisa melaksanakan apa yang seharusnya diberikan kepada anak-anak inklusi.

“Saya mendidik anak saya normal saja sulitnya bukan maen. Jadi anak saya itu selalu saya didik untuk mencari pekerjaan didalam rumah ini yang tidak ada sainganya. Kalau bisa mencari pekerjaan didalam rumah ini yang tidak ada sainganya, insyaallah kalau mencari pekerjaan diluar rumah yang banyak sainganya pasti bisa. Apa pekerjaan rumah yang tidak ada sainganya didalam rumah, ya ngepoel cuci piring dan yang lainya itu ternyata susah. Untuk itu siapa saja yang memilki kontribusi terhadap pendidikan Inklusi ini tentulah surga akan snagat lapang baginya. ”Ungkapnya.


Kabupaten Lombok tengah telah mencanangkan diri sebagai sebuah kabuaten yang menyelenggarakan pendidikan inklusi di semua jenjang pendidikan. Pelaksanaan pedidikan inklusi ini merupakan perintah undang – undang tetapi disamping perintah undang – undang adalah merupakan aspirasi yang menyeluruh dilapisan masyarakat.

“Saya sangat bergembira bahwa Lombok Tengah ini menjadi pelopor kabupaten untuk mencanangkan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi ini perlu kita luaskan,  besar-besarkan, perlu kita tingkatkan kualitasnya, karna tidak saja amanat undang-undang. Amanat udang-undang itu urusan dunia, tetapi amanat udang-undang kalau tidak dilaksanakan itu membawa catatan kita kalau kita tidak mampu sebagai pejabat utuk melakukanya dengan sebaiknya namun yang penting lagi menyelengarakannya akan menjadi catatan diakhirat.”Imbuhnya.

Pencanangan Ditandai dengan pemukulan Beduk oleh Dirjen dan Kukul oleh Sekda NTB yang disertai dengan penandatanganan Prasasty Pencanagan. Usai Rangakaian acara tersebut, Dirjen dan rombongan kemudian diajak berkeliling melihat stand pameran yang merupakan hasil karya Siswa-Siwsi SLB di kabupaten Lombok Tengah. Disamping itu seminar sehari tentang pencanangan Pendidikan Inklusi ini digelar dengan berbagai macam tokoh pelaku pendidikan Inklusi di Lombok Tengah.(Sading)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar